Berjarak

Sejak pagi itu, aku melepasmu untuk pergi lagi. Aku tidak mau tapi aku harus. Apakah ada harapan dari hubungan dengan jarak sejauh ini? 

Kata orang, tidak banyak yang berhasil dengan jarak. 


Tapi, aku memercayai diriku bahwa apapun yang sudah aku pilih akan ada jalan lapang pada akhirnya. 

Bersandar di pundakmu sebentar saja seraya bergumam, “biar begini dulu, sebentar saja.” Aku membutuhkan pundakmu, sedikit lama lagi.


Aku belum terbiasa dengan ketiadaanmu di dekatku. Apa-apa yang aku keluhkan, apa-apa yang aku butuhkan kamu selalu ada disitu. Kamu selalu tau kapan aku butuh untuk berteriak dan terisak. Kini aku hanya bisa menuliskannya padamu, tapi tidak cukup lega untuk memberitahumu kalau rindunya akan sekuat ini.


Sejak pagi itu aku tau, bahwa kini bertemu denganmu tidak akan semudah biasanya. Tapi biarlah begitu, biar kamu dan aku tau apakah perasaan ini bisa bertahan meski tanpa pertemuan. 


Aku menunggumu disini, aku masih yakin kalau suatu hari nanti kamu akan datang. Biarlah aku berusaha sekuat-kuatnya untuk menahan beratnya sebuah jarak. 


Karena jika masih aku, maka akan tetap ada aku. Karena jika masih kamu, maka akan selalu ada kamu. 


Komentar

Postingan Populer