Kegelapan

Seandainya ada yang lebih aku cintai di dunia ini, orang itu adalah diriku sendiri. Aku hidup dalam kegelapan yang aku rasakan seorang diri, aku terbiasa mencari apa-apa yang membuatku nyaman seorang diri, aku ingat-ingat rasa pahit obat yang aku minum setiap hari. Aku pastikan obat-obat itu masuk dengan sempurna meski harus sekuat tenaga.

Aku hanya penonton dari pintu kamar. Setiap hari orang-orang lalu lalang sibuk dengan hal-hal yang tidak aku ketahui. Sedang aku, itu-itu saja setiap hari. 

Hidup dengan berharap kepada manusia adalah kesia-siaan. Aku terbiasa merayakan diriku meski kecil-kecilan. Saat berhasil minum obat, aku merayakannya dengan memperbolehkan diriku menonton drama korea kesukaanku. Saat hari itu aku sedih, aku pergi mencari ice cream untuk diriku sendiri. Rayakan sendiri, aku merasa lebih tenang tanpa berharap dirayakan.

Kemarin, hari ini, atau entah sampai kapan aku belum bisa tersenyum. Tapi yang aku tau, semua usahaku hanya aku yang tau. Orang-orang itu tidak punya hak untuk bersuara atas rasa sakitku. 

Nanti aku akan membaik, entah kapan. Tapi nanti, aku pasti membaik dengan upayaku sendiri.

Komentar

Postingan Populer